Universitas Indonesia

Rp 500.000 - Rp 7.500.000/Semester
Akreditasi A
4.6

Alamat

Kampus Baru UI Depok

Depok, Jawa Barat, 16424

Cek Map

Kontak

penerimaan@ui.ac.id
021-7864126

Highlights

Universitas Indonesia adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu yang luas. UI saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di dunia. Sebagai universitas riset, upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, UI juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktifitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya. Cikal bakal UI bermula pada tahun 1849 dan UI merupakan representasi institusi pendidikan dengan sejarah paling tua di Asia. Telah menghasilkan lebih dari 400.000 alumni, UI secara kontinyu melanjutkan peran pentingnya di level nasional dan dunia. Bagaimanapun UI tidak bisa melepaskan diri dari misi terkininya menjadi institusi pendidikan berkualitas tinggi, riset standar dunia dan menjaga standar gengsi di sejumlah jurnal internasional.

Rating dan review untuk Universitas Indonesia

bagus, menyenangkan bisa menjadi bagian dari civitas akademika universitas indonesia, namun stereotype terhadap jurusan saya kurang cukup bagus, masyarakat umum menilai jurusan saya merupakan jurusan sepi peminat tidak kompetitif, dan mempunyai masa depan yang suram.

Mahasiswa, S1 Ilmu Sejarah 2022
Fasilitas5
Lokasi5
Kesempatan Kerja5
Pengajar5

saya mendapatkan pengalaman yang mengesankan, diajar oleh tenaga pengajar yang profesional dan berpengalaman adalah suatu pengalaman tak ternilai, mendapatkan banyak relasi dari berbagai program pengenalan kampus, dan kegiatan bermanfaat lain.

ukt yang mahal lolos jalur snm membuat saya berharap mendapat ukt murah nyatanya saya mendapat ukt sebesar 17.5 juta, kecewa dengan pernyataan pihak univ kepada publik yang menyatakan UI adalah "univ yang ramah kepada semua kalangan" dari segi biaya.

Lingkungan yang sangat kompetitif

Mahasiswa, S1 Akuntansi 2021
Fasilitas4
Lokasi4
Kesempatan Kerja5
Pengajar4

Merupakan tempat yang sangat baik untuk kamu yang mau berkembang. Fasilitas memadai, orang-orang sekitar pun cenderung kompetitif sehingga bisa kamu bikin ikutan terdorong utk berkembang juga.

Sehubungan dengan pro-nya yang mengaitkan dengan lingkungan yang kompetitif, tidak jarang (bahkan SANGAT sering) orang yang jatuh ke dalam hustle culture. Jiwa kompetitif cenderung gila-gilaan, bahkan jika tidak mengikuti sesuatu, kita akan merasa tertinggal. Pressure tinggi.

Memacu Diri untuk Terus Berkembang

Mahasiswa, S1 Ilmu Ekonomi 2021
Fasilitas4
Lokasi4
Kesempatan Kerja5
Pengajar5

Tenaga pengajar (dosen dan asisten dosen) yang berkualitas. FEB UI sangat perhatian terhadap perkembangan akademis mahasiswa, jika sudah dekat ujian banyak sekali "les" tambahan dari kating-kating yang membahas soal bersama secara gratis maupun berbayar. Terdapat pula asisten dosen yang akan memberikan kelas asistensi sehingga kita bisa belajar lebih dalam lagi terkait mata kuliah tersebut. Tidak ada senioritas sama sekali, bahkan kating-kating membantu deting-detingnya untuk adaptasi. Networking-nya juga bagus banget, banyak orang-orang hebat di sini. Nonakademisnya juga bagus banget, banyak event, dsb yang membantu kita mengembangkan skill nonakademis. Tidak cuma yang dari FEB-nya, dari tingkat UI juga banyak. Karena banyak orang hebat serta silabus dan struktur pembelajaran yang bisa dibilang fast-paced, hal ini membuat kita harus ikut berkembang dan maju agar tidak tertinggal. Fasilitas juga ok.

Romantisasi dan normalisasi hustle culture. Ya, memang berkuliah di FEB UI sangat memacu anda untuk terus berkembang dan itu hal yang baik. Namun, semua yang berlebihan itu tidak baik. 1 anak bisa memiliki 3-5 kepanitiaan/volunteer, belum lagi kalau ada organisasi. Belum berhenti di sana, otaknya pun encer-encer, bukan hanya karena otaknya encer, setelah sibuk nonakademik mereka akan masih belajar akademisnya lagi. Biasanya kepanitiaan-kepanitiaan mengadakan belajar bersama saat menjelang ujian. Belum selesai di sana, mereka akan masih ambis lomba dan magang juga. Intinya, harus dapet semua deh. Bahkan saat pertama kali masuk cukup shock dan pressure karena ternyata IP 4.00 itu biasa, bukan karena mereka sangat pintar saja, tapi emg serajin dan seambis itu! Setelah 7 minggu kuliah, sekarang rasanya aneh kalo ada yang kosong di google calender atau bisa tidur siang haha.

Perkuliahan Magister kelas sore setelah jam kerja

Alumnus, S2 Ilmu Hukum 2017
Fasilitas4
Lokasi4
Kesempatan Kerja5
Pengajar5

Saya mengambil program magister kelas sore. Magister ilmu hukum sebagian besar dilakukan di kampus salemba dekat dengan pusat kota Jakarta, bagi saya tidak jauh dari kantor. Sehingga memungkinkan mengejar waktu kuliah jam 5 sore setelah jam kantor. Dosen dosen yang profesional di bidangnya Cara mengajar yang interaktif dan tidak monoton dengan sesi kuliah yang menarik, sehingga walau perkuliahan berlangsung pada jam jam jenuh setelah pulang kantor tidak terasa terlalu melelahkan.

Ruangan perkuliahan di gedung UI salemba karena merupakan gedung lama sehingga tidak sebagus ruangan di kampus UI Depok. Lahan parkir di salemba juga terbatas sehingga pada jam kuliah sore yang padat cukup sulit mencari parkir.

Industrial Engineering UI was the best investment in my life

Alumnus, S1 Teknik Industri 2014
Fasilitas3
Lokasi4
Kesempatan Kerja5
Pengajar4

Aku rasa udah rahasia umum kalau Teknik Industri UI cukup populer & menjadi favorit di kalangan anak SMA yg mau masuk kuliah. Dan menurutku itu karena emang TIUI prospek kerjanya emang bagus banget. Di jurusanku ini jarang banget sih ada yg nganggur lama setelah wisuda, in average 3 bulan kayaknya udah pada dapet kerja semua. Selain itu, karena pelajarannya engineering (ilmu terapan) jadi banyak kepake banget framework nya di dunia kerja. Ga harus kerja di pabrik utk pake framework yg udah dipelajari di kuliah, tapi bisa digunain untuk problem solving di lain hal.

Soalnya di TIUI tuh kita lebih banyak tugas pengayaan, bikin produk, bikin strategi eksekusi produk, strategi optimasi produksi jadi udah kebiasaan dikasih study case dari tahun2 awal dan pemecahan masalahnya pun beragam caranya, ga cuma secara matematis tapi juga secara kreatif. Terus karena posisinya TIUI ini masih deket sama CBD, jadi gampang kalau mau magang2 (I mean, jika dicompare sama yg kuliah di Bandung dsb bakal lebih sulit krn mereka harus nunggu libur semesteran dulu buat magang). Kalo aku sih mulai semester 7-8 gitu udah sering bgt bolak-balik kampus-kantor naik KRL karena sekalian magang-skripsian juga jadi enak bisa cari duit tambahan & experience juga

Lingkungan di UI juga enak, asri & adem. Terus anak2nya pinter, jadi kita kebawa berpikir kritis & ambis juga. Kayaknya tiap semester aku & temen2 sering coba2 lomba deh

Kadang ada dosen yg killer dan tidak menyenangkan. Tapi yaudah, it's part of kuliah aja si. Dimana2 pasti ada. At the end of the day, bakal wisuda juga.

Selain itu, di TIUI lumayan peer-centric (nge-geng gitu). Kalo aku sih ga masalah, karena aku bisa cepet deket sama siapa aja & aku ga ada masalah numpang nongkrong sama geng mana aja soalnya aku ga banyak kegiatan di Teknik, tapi justru di luar Teknik jadi seringnya kalo abis kuliah langsung pergi gitu ga nongkrong di jurusan

Tapi buat sebagian orang yg ngerasa agak sulit utk make friends, I think mungkin ini bakal jadi problem & harus segera dicegah si soalnya info2 dari peers itu bermanfaat bgt sampe lulus

Oh satu lagi, aku ngerasanya agak politis aja sih senioritas-junioritasnya. Jadi di TIUI tuh kita bisa milih mau jadi asisten lab apa & nantinya bisa actively contribute to researches. Tapi kriteria pemilihan aslabnya ga jelas. Aku udah survey & interview ke hampir semua kating2 aslab tentang minatku di bidang tsb especially bantu riset (spent time & effort lah ibaratnya), meanwhile ada temen yg ga melakukan itu sama sekali chill2 aja tp diterima jadi aslab. Jadi agak kurang ngerti juga sih kenapa, gosipnya sih krn katanya kating2 aslab ngitung faktor kecocokan personality, jd kalo ada adik tingkat yg dia ga suka mgkn bisa aja ga keterima

Life changing experience. Met a lot of bright people that fuels passion and lead me to where I am right now.

Alumnus, S1 Teknik Industri 2013
Fasilitas5
Lokasi5
Kesempatan Kerja5
Pengajar5
  1. People or environment that is highly ambitious and supportive with a study hard play hard mode, we are all well known with a person in a work place that is street smart and not book smart
  2. Teaching or learning framework that is comprehensive and hands-on that could support us or prepare us for the working environment
  3. Easy to get your resume reviewed by the recruiter
  4. Alumni network in big tech and corporate
  5. "Brand" perception that is exclusive
  1. Competitive and extremely challenging environment, not suitable for you who is not ambitious enough :) the environment will push you to be able to manage multiple priorities and work on a lot of homework or projects while also involved in organization projects like BEM for example.

Pengalaman Sulit yang Berharga

Reva Priyandi, S1 Akuntansi 2013
Fasilitas5
Lokasi4
Kesempatan Kerja4
Pengajar5

Spesifik untuk FEB UI:

  1. Tenaga pendidik dengan kualitas terbaik
  2. Fasilitas yang lebih dari memadai
  3. Lingkungan mahasiswa yang sangat supportif untuk belajar (mos of the students cukup ambisius terhadap pelajaran dan nilai)
  4. High exposure untuk pengalaman organisasi: terdapat sangat banyak kesempatan untuk aktif di organisasi kemahasiswaan (BEM, BPM, ataupun Himpunan) ataupun kepanitian (Jazz Goes to Campus, Music Gallery, etc)
  5. Kesempatan untuk mendapatkan beasiswa, baik melalui dekanat, universitas, atau mencari sendiri
  6. Kesempatan untuk melakukan student exchange melalui universitas, AIESEC, ataupun ke sister school (Groningen, Amsterdam, Melbourne)

Spesifik untuk FEB UI:

  1. Lingkungan yang terlalu kompetitif terkadang sangat melelahkan
  2. Biaya kuliah yang relatif lebih mahal dibandingkan fakultas lain
  3. Metode belajar atau kurikulum mostly tidak practical dan bukan applied science
  4. Kurang exposure untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah dipelajari apabila tidak mengikuti magang
  5. Lingkungan yang terbiasa untuk belajar sering membuat jadwal kelas dosen dan asisten dosen jadi terlalu padat
  6. Kurang meg-encourage mahasiswa untuk bisa lulus 3.5 tahun

Pembelajaran yang seimbang antara teknis dan bisnis membuka wawasan dan peluang di bidang/industri yang luas

Ayesha Parvati Dewi, S1 Teknik Industri 2011
Fasilitas4
Lokasi5
Kesempatan Kerja5
Pengajar4
  • Reputasi UI sebagai salah satu perguruan tinggi paling bergengsi di Indonesia dan juga reputasi jurusan TI sebagai salah satu jurusan dengan passing grade tertinggi di antara jurusan IPA di UI memberikan kesan yang cukup baik terutama saat mencari pekerjaan;
  • Mata kuliah yang sangat variatif, mulai dari ilmu dasar teknik, manufaktur, statistik, simulasi permodelan, ergonomi hingga pengembangan produk, sehingga membuka banyak peluang di berbagai bidang/industri;
  • Fasilitas laboratorium yang cukup mutakhir dan menunjang praktikum yang juga cukup relevan dengan perkembangan industri saat ini (contoh: mata kuliah capstone Perancangan Teknik Industri dimana mahasiswa menerapkan beberapa mata kuliah yg telah dipelajari di semester-semester sebelumnya (termasuk proses produksi, analisa kelayakan keuangan, dll) dalam satu proyek business case).
  • Beberapa mata kuliah metode pembelajaran dan penilaiannya masih cukup teoritis

Pengalaman yang campur aduk namun mengesankan

Alumnus, S1 Ilmu Komputer 2010
Fasilitas5
Lokasi5
Kesempatan Kerja5
Pengajar5
  • Saat saya jadi mahasiswa baru, senior yang mengurus orientasi lebih berfokus pada interaksi yang humanis dengan maba, serta mengedepankan upskilling teknis.
  • Perpustakaan yang lengkap sehingga mahasiswa bisa mendapatkan buku referensi yang disarankan untuk dipelajari oleh dosen mata kuliah.
  • Tidak perlu pusing mengenai fasilitas: laboratorium, perpustakaan, komputer, dan koneksi internet.
  • Tenaga pengajar yang bervariasi dari segi generasi.
  • Beberapa dosen senior sangat mendukung pemahaman murid. Mereka tidak hanya memberikan daftar rumus atau contoh soal, namun memberikan materi yang menjelaskan tentang konsep dari materi yang dipelajari.
  • Paling tidak pada tahun kelulusan saya (2014), ada pilihan kelulusan dengan jalur course-based (capai minimum jumlah SKS untuk lulus) sebagai alternatif untuk skripsi.
  • Ada acara reguler tahunan (Compfest — Computer Festival, CGT - Computers Get Together) yang memberi ruang bagi mahasiswa Fasilkom untuk dapat berkontribusi ke luar kampus, namun juga ada wadah besar untuk menjalin kebersamaan antar penghuni Fasilkom (tenaga pengajar, mahasiswa/i, dan para pekerja lain yang ikut mengelola keberlangsungan aktivitas di kampus).
  • Untuk mata kuliah yang berasal dari Fasilkom (bukan yang berdasarkan kurikulum tingkat UI), saya tidak pernah menemukan kondisi diharuskan memiliki buku referensi, namun jika berminat untuk punya, mahasiswa bisa membeli lewat perpustakaan (tinggal bilang sama Pustakawan/Pustakawati yang menjaga) atau pinjam/beli dari kakak angkatan.
  • Kegiatan kerohanian mahasiswa (bergantung dengan ketersediaan organisasi keagamaan yang ada di kampus) pada saat itu berjalan dengan baik seiring dengan aktivitas akademis dan organisasi mahasiswa lainnya.
  • Mahasiswa bisa bebas memilih mata kuliah peminatan asalkan dia memenuhi kriteria (yang biasanya berupa "sebelumnya sudah lulus mata kuliah tertentu"). Mengambil mata kuliah antar jurusan pun dulu dimungkinkan. Di tingkat akhir, biasanya juga ada kesempatan untuk mengambil mata kuliah dari fakultas lain.

Poin-poin di bawah bukan kritik, tapi hal-hal yang berguna untuk diperhatikan saat ingin atau sedang berkuliah di Fasilkom (baik jurusan Ilmu Komputer atau Sistem Informasi):

  • Buat mahasiswa baru yang benar-benar baru dalam hal pemrograman, butuh usaha ekstra utuk bisa catch-up dengan konsep-konsep, cara berpikir, dan praktis dalam pemrograman. Dulu saya sangat terbantu dengan berbagai diskusi dengan beberapa teman yang ikut olimpiade (beruntung sekali mereka bersedia membantu).
  • Mahasiswa perlu mengenali kepribadian dan gaya berkomunikasi beberapa dosen untuk bisa membangun relasi dan memahami apa yang mereka sampaikan, agar tidak keburu salah menarik impresi dari tenaga pengajar yang bersangkutan.
  • Usahakan untuk membangun relasi terhadap Pembimbing Akademis, karena tidak semua Pembimbing akan secara aktif mengontak "anak-anak asuhan" mereka.
  • Kadang ada mata kuliah wajib yang dirasa tidak terlalu relevan secara langsung terhadap karir seseorang dalam dunia Ilmu Komputer / Sistem Informasi, karena pada waktu itu alasan yang kami dapat hanya berupa: "karena kita ini rumpun ilmu Sains".
  • Di masa saya kuliah, kecendrungan arah peminatan masih sekitar area yang sangat "Ilmu Komputer", seperti Software Engineering dan Computatational Intelligence. Untuk yang memiliki minat dalam Human-Computer Interaction (HCI), pada waktu saya kuliah, mahasiswanya cendrung mesti belajar sendiri. Namun kelihatannya setelah dengar dari beberapa adik angkatan, di tahun setelahnya sudah mulai ada mata kuliah wajib (untuk jurusan Sistem Informasi) yang tentang HCI.
  • Tanggung jawab akademis mahasiswa bisa saling bertumpukan (baik mata kuliah wajib atau peminatan), sehingga perlu benar-benar perlu mengatur waktu, apalagi kalau mahasiswanya juga mengambil komitmen untuk ikut organisasi atau kepanitiaan.
  • Seingat saya, semester pendek tidak terlalu dijalankan di masa kuliah saya waktu itu, sehingga pengulangan mata kuliah wajib biasanya bisa dilakukan ~1 tahun setelahnya (karna biasanya mata kuliahnya dibuka di semester gasal saja atau genap saja).

Tak terlupakan

Setiaji Wibowo, S1 Ilmu Politik 2008
Fasilitas5
Lokasi5
Kesempatan Kerja5
Pengajar5

Arah pengembangan lebih kepada soft skill sehingga akan berguna di manapun kita memilih bidang karir seperti critical thinking, communication, dan pemahaman akan gagasan yang kompleks.

Bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan hard skill agak sulit karena di sini memang membutuhkan kreativitas dari individu masing-masing. Jadi jangan berharap lulus dari sini bisa secara instan siap menjadi tenaga kerja yang handal karena memang jurusan hanya memberikan bekal-bekal saja.

Ingin Kuliah di Universitas Indonesia(UI)? Simak Informasi Penting Disini Dulu!


Bingung memilih kuliah untuk melanjutkan pendidikan? Universitas Indonesia bisa menjadi pilihan. Universitas ini menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Tidak hanya itu saja, kampus ini juga masuk ke dalam daftar perguruan tinggi terbaik di dunia. Lembaga pemeringkatan universitas ini telah merilis universitas terbaik di dunia maupun di setiap negara. 

Salah satu lembaga tersebut adalah Times Higher Education atau biasa disebut dengan THE. Melalui Universitas Indonesia skema Asia University Rankings 2021 ini Anda akan tahu mana saja universitas terbaik di Asia dan juga Indonesia. THE ini menggunakan lima indikator atau patokan yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Indikator itu adalah research, citations, international outlook, industry come and teaching.


Peringkat Universitas Indonesia

Universitas Indonesia ini sering disebut dengan UI.  Berdasarkan penilaian versi THE Asia University Rankings, kampus ini menjadi universitas terbaik di Indonesia. Kampus ini menduduki peringkat pertama, sedangkan di dunia menduduki peringkat 194. Perolehan nilai yang didapatkan kampus ini adalah 32,9.  

Menurut versi QS-WUR atau Quacquarelli Symonds 2019-2020 kampus dengan almamater kuning ini dinobatkan sebagai kampus terbaik dunia urutan 296. Hal ini menjadi kemunduran karena sebelumnya di peringkat 292 dunia. 

QS-WUR merilis 1.000 universitas terbaik di dunia dan sembilan kampus di Indonesia berhasil masuk ke dalam daftar tersebut. Sebelumnya QS ini menyeleksi 1.620 universitas kemudian dikerucutkan menjadi 1.001 kampus terbaik.

Jumlah Fakultas

Saat ini Universitas Indonesia memiliki 14 fakultas dan juga ada 291 program studi yang bisa Anda pilih.  Karena menjadi salah satu universitas terbaik di Indonesia tidak mengherankan jika peminatnya sangat banyak sekali. Universitas ini menjadi tujuan favorit untuk melanjutkan pendidikan yang jauh lebih tinggi.  

Tingkat persaingan disini sangat ketat bahkan setiap tahun. rata-rata persentase pendaftar diterima untuk program S1 reguler ini hanya 3% saja sehingga Anda yang bermimpi untuk kuliah disini harus belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa diterima.

Alumni Universitas Indonesia Sukses dan Terkenal

Kampus menjadi favorit ini telah melahirkan sosok-sosok yang cerdas dan terkenal. Banyak alumni yang juga memiliki peran besar bagi negeri Indonesia tercinta ini.  Lalu siapa saja alumni paling terkenal lulusan Universitas Indonesia?  Alumni terkenal dan berpengaruh pertama ada Sri Mulyani. Ia menjadi alumni yang saat ini memiliki peran yang besar karena menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia. Ia juga dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Asia Terbaik tahun 2006. 

Majalah Globe Asia bulan Oktober 2007 juga memilihnya sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia. Sri Mulyani mendapat gelar sarjana dari Universitas Indonesia pada tahun 1986 kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Illinois at Urbana-Champaign pada 1992. 

Masih banyak alumni dari kampus ini yang terkenal seperti Tasya Kamila, Najwa Shihab, Puan Maharani, Tere Liye, Maia Estianty, Dian Sastrowardoyo, Rossa, Raditya Dika, Annisa Pohan, Chairul Tandjung, Nicholas Saputra, Ganjar Pranowo dan masih banyak lagi lainnya.


Tertarik untuk kuliah di Universitas Indonesia? So, persiapkan diri Anda sekarang juga dengan belajar lebih giat dan rajin karena persaingannya sangat ketat, jangan lupa selalu mencari update informasi tentang kampus satu ini agar tidak ketinggalan berbagai macam info penting dan menarik, semoga informasi ini bermanfaat ya.


Cari program studi impianmu dan lihat lebih banyak informasi seperti akreditasi jurusan, peluang masuk, biaya kuliah (biaya sumbangan, biaya per semester, dan biaya uang kuliah tunggal (UKT)), kurikulum atau sebaran mata kuliah per semester, dan review dari mahasiswa dan alumni.