Benarkah Kegiatan Dosen Hanya Mengajar? Yuk Cari Tahu Lebih Banyak

21 Februari 2021, 08:51 · 4 menit, 16 detik waktu membaca

Dosen adalah salah satu profesi yang paling berjasa untuk memajukan pendidikan dan mencerdaskan bangsa. Kali ini kami memiliki kesempatan untuk berbincang dengan Akbar, seorang dosen, yang mau membagikan pengalamannya. Ternyata dosen itu tidak cuma mengajar loh, tapi juga melakukan penelitian dan mengabdi kepada masyarakat. Akbar juga membagikan tips bagaimana memilih jurusan kuliah dengan pendekatan yang lebih realistis, yaitu mencari jurusan kuliah yang mengantarkan kita mencapai profesi yang memenuhi gaya hidup impian.

Dosen

Apakah waktu Sekolah Menengah Atas ("SMA") sudah tahu kalau ada profesi yang namanya dosen?

Sudah

Apakah bayangan menjadi dosen sewaktu SMA itu sama dengan kenyataannya sekarang berbeda?

Cita-cita waktu sekolah dulu adalah menjadi dokter atau guru karena ingin punya profesi yang memiliki dampak sosial. Bayangan seorang dosen saat itu mirip seperti guru yang kegiatannya mengajar, tapi memberi tugasnya lebih banyak, jadi kerjanya harusnya lumayan santai. Setelah jadi dosen, bayangan seorang dosen yang dulu tergambar lumayan sesuai. Tetapi, setelah kerja jadi dosen, jadi lebih tahu banyak tentang profesi ini. Contohnya, dosen pegawai negeri sipil ("PNS") itu ternyata hanya dibebankan 12 SKS (Sistem Kredit Semester) maksimal per semester, jadi hanya mengajar 12 jam per minggu.

Berapa lama dosen harus hadir di kampus setiap harinya?

Sebenarnya tergantung kebijakan universitas masing-masing. Tapi kalo di tempat gua diwajibkan untuk hadir 7,5 jam setiap hari.

Kalau hanya mengajar 12 jam seminggu, sisa waktu lainnya untuk apa?

Tri Dharma universitas ada tiga, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian. Pengajaran itu ya kegiatan belajar mengajar. Selain itu ada kegiatan penelitian. Setiap semester wajib melakukan penelitian dan mempublikasikan penelitiannya minimal di jurnal nasional. Sedangkan pengabdian adalah kegiatan yang mengimplementasikan ilmu untuk membantu warga sekitar. Contohnya, gua sebagai dosen Informatika datang ke sebuah desa wisata lalu kita ajarkan cara membuat website untuk menjual oleh-oleh atau cinderamata online. Kita juga pernah datang ke sebuah desa yang baru punya koneksi internet, jadi kita ajarkan cara menggunakan internet dan handphone yang baik itu seperti apa. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dua sampai empat kali dalam satu semester. Kegiatan dosen itu semua dikontrol oleh sistem di mana dosen harus mengajar berapa sks, memiliki beban penelitian sebesar berapa sks, dan beban pengabdian berapa sks. Dosen wajib submit kegiatan mereka ke dalam sebuah platform setiap semesternya, dan ini berdampak pada beban kinerja dosen ("BKD"). BKD ini yang kemudian dibutuhkan untuk mengajukan atau memperpanjang sertifikasi dosen. Salah satu implikasi dari memiliki sertifikasi ini untuk dosen PNS adalah pendapatan tambahan yang sama besarnya dengan gaji pokok. Selain sertifikasi dosen, poin-poin BKD ini juga dipertimbangkan untuk kenaikan golongan PNS dan jabatan fungsional (asisten ahli, rektor, rektor kepala, dan guru besar).

Selain pengajaran, penelitian dan pengabdian apakah ada pekerjaan lain?

Universitas besar biasanya sudah punya staf untuk melakukan kegiatan administrasi. Tapi ada universitas yang membebankan kegiatan administrasi ke dosen. Contoh kegiatan administrasi ini adalah pengajuan akreditasi program studi.

Bagaimana perjalanan kamu sampai akhirnya jadi seorang dosen?

Waktu lulus S1 sebenarnya sudah ingin jadi dosen, tapi tidak langsung karena belum punya banyak pengalaman yang bisa dibagikan ke mahasiswa dan merasa ilmu yang dimiliki belum cukup. Jadi setelah lulus S1, memutuskan untuk lanjut ke S2 Informatika di bidang keahlian business intelligence. Setelah lulus S2 juga tidak langsung jadi dosen. Gua memutuskan untuk mengambil kesempatan bekerja sebagai Data Analyst terlebih dahulu di sebuah start-up supaya ilmu yang dibagikan kepada mahasiswa semakin banyak. Setelah 3 tahun kerja swasta di Jakarta, ada rasa ingin pulang kampung ke Makassar dan kebetulan ada peluang jadi dosen PNS.

Apakah pendidikan dosen harus linear (dosen jurusan Informatika memiliki pendidikan S1 dan S2 di jurusan Informatika)?

Rekrutmen PNS biasanya mensyaratkan S2 yang sama dengan bidang yang didaftar. Tapi pada kenyataannya banyak dosen yang tidak linear. Kalau di universitas swasta biasanya lebih toleran terhadap persyaratan linear ini. Tapi di jenjang karir dosen PNS, memiliki background pendidikan yang linear itu memiliki nilai lebih. Kalau tidak, ada kewajiban tambahan seperti publikasi jurnal atau pendidikan S3.

Orang seperti apa yang cocok jadi dosen?

Yang penting memiliki semangat untuk berbagi, dan rasa kepedulian sosial. Selain itu juga harus suka berkomunikasi di depan orang, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Informatika

Kenapa memilih jurusan Informatika?

Dulu gua sebenernya bukan sekolah di SMA, tapi di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Waktu SMK sekitar tahun 2007, ada guru yang memberi tahu tentang profesi Data Mining dengan gaji 30 juta per bulan. Setelah itu, gua cari tahu sendiri tentang data mining dan menemukan kalau kebanyakan backgroundnya adalah jurusan Computer Science. Dari situ jadi tertarik ke jurusan Informatika. Jadi waktu itu motivasi terbesar untuk belajar Informatika adalah uang.

Tips untuk Memilih Jurusan

Apakah ada nasihat untuk siswa-siswi SMA yang sedang memilih jurusan kuliah?

Idealnya passion, keahlian, dan hal-hal yang menghasilkan uang itu beririsan, tapi pada kenyataannya jarang terjadi. Dalam hal ini, biasanya ada dua pendapat. Yang pertama adalah bekerja mengikuti passion. Kalau mengerjakan hal yang disuka, nanti kita akan lebih enjoy, kreatif, dan uang akan datang dengan sendirinya. Lalu ada pendapat kedua, yaitu kerja yang menghasilkan uang saja, karena kalau sudah punya uang akan punya waktu untuk mengerjakan hal-hal yang kita sukai. Untuk adik-adik SMA, nasihat gua sih realistis saja. Pertama cari tahu dulu apa hal yang disukai (passion). Kemudian cek apa saja profesi yang berkaitan dengan passion-nya. Lalu cari tahu seberapa besar kemungkinan profesi itu bisa memenuhi lifestyle yang ingin dicapai. Kalau tidak bisa, ya riset saja trend profesi sekarang yang menghasilkan uang itu apa saja, kemudian kejar itu.

Cari tahu lebih lanjut tentang Teknik Informatika

Bagikan